MEMBUAT NASKAH VIDEO

 



 Pembelajaran pembuatan naskah video
1. contoh cerita
2. ajak siswa membaca naskah
3. siswa membuat kesimpulan dari cerita
4. siswa membuat kalimat premis dari cerita
5. siswa membuat/membaca synopsis
6. pembuatan naskah video

Tips Membuat Naskah
Membuat premis (gagasan utama)
Synopsis pendek
Synopsis panjang
Treatment
Membuat naskah

Membuat premis (gagasan utama)
Apa itu premis? Premis adalah pernyataan cerita dan masalah yang menggerakan cerita.
Dalam sebuah premis terkandung (1) karakter & atributnya, (2) aksi/tindakan, (3) situasi
Biasanya, ketika menulis premis, nama karakter belum disebut, melainkan menjelaskan atributnya
Contoh:


Synopsis pendek
coba jabarkan satu kalimat ceritamu (gagasan utama) menjadi tiga kalimat
Tiga kalimat ini disebut sinopsis pendek
Contoh:


Synopsis panjang
masukkan detail-detail dari ketiga kalimat sinopsis pendek
Masing-masing kalimat pada synopsis pendek bisa kamu jadikan topic sentence
Topic sentence adalah kalimat utama dan pertama yang isi paragraph
Kita ambil contomengidentifikasikan h sinopsis pendek Finding Nemo:


NASKAH
Setelah ide, cerita, sinopsis, kemudian dilanjutkan dengan pembuatan naskah.
Naskah merupakan persyaratan yang harus ada untuk suatu program yang terkontrol isi dan bentuk penyajiannya.
Sebuah naskah adalah ide dasar yang diperlukan dalam sebuah produksi program video/iklan.
Kualitas sebuah naskah sangat menentukan hasil akhir/produk  dari sebuah program.
Naskah pada umumnya berisi gambaran atau deskripsi tentang pesan atau informasi yang disampaikan seperti alur cerita, karakter tokoh utama, dramatisasi, peran/figuran,  setting, dan property atau segala hal yang berkaitan dengan pembuatan sebuah program video dan televisi.
Naskah pada umumnya digunakan sebagai dokumen yang dapat mengarahkan sutradara dan kerabat kerja (crew) dalam bekerja menyelesaikan produksi program video.
Naskah sebuah program video berisi beberapa informasi tentang adegan yang melibatkan  artis, setting, dan property.
Sutradara dan kerabat kerja harus mematuhi isi dan alur cerita yang terdapat dalam sebuah naskah.

FORMAT NASKAH
a.  Naskah Satu Kolom
penulisan  deskripsi  unsur audio  dan  visual  tidak  dipisahkan.
Semua  ditulis  berurutan tanpa  pemisahan  kolom.  
Khusus  untuk  program  yang  akan direkam  dengan  multikamera  dan  tidak  dengan teknik film (satu kamera) perlu diperhatikan bahwa:  
Adegan (scene) tidak perlu diberi nomor urut karena  tahapan perekaman akan berjalan bersamaan dengan saat penampilan.  
Pendekatan  produksi  video  (multikamera)  akan memudahkan proses pascaproduksi. Pada tahapan pascaproduksi, biasanya tidak banyak penyuntingan  karena  unsur dramatik sudah dilaksanakan saat perekaman.

Naskah Dua Kolom
penulisan  deskripsi  visual seperti   setting,  gerakan  kamera,  instruksi   acting,  dan  efek visual  dituliskan  pada kolom  terpisah  dari  kolom  audio.
kolom audio khusus  tempat menuliskan unsur audio termasuk  narasi,  dialog,  sound  effect,  musik,  dan  instruksi auditif.  

Prinsipnya,  dari  segi  isi,  naskah  satu  kolom  dan dua kolom akan menghasilkan produk identik.
Namun, dari  segi  tata  letak  naskah satu kolom  tampak  lebih  konvensional.
Walaupun demikian,  pada produksi  yang  sesungguhnya  sutradara  lebih  menyukai  bentuk   satu   kolom.  Alasannya, bagian  kiri  naskah  yang  kosong  dapat  digunakan  sebagai tempat untuk membubuhkan catatan khusus arahan. Misalnya kapan  harus  CUT,  atau  DISSOLVE  dari  satu  kamera  ke kamera lain, gerak kamera atau objek, musik,  sound effect, catatan sumbernya, dan lain-lain.

Materi lengkap bisa di download di link berikut:


Post a Comment

0 Comments